Mengenai SayaBIODATA Asy’ari Hidayah Hanafi dengan nama pena Ary Toekan, lahir di Wewit-Adonara Te

Adonara, Nusa Tenggara Timur, Indonesia
BIODATA Asy’ari Hidayah Hanafi dengan nama pena Ary Toekan, lahir di Wewit-Adonara Tengah-Flores Timur pada tanggal 11 Agustus 1981. Menamatkan strata I pada Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Kupang pada tahun 2009. Asy’ari Hidayah Hanafi kini menjadi guru pada SMP Negeri Panca Marga Kolimasang, Adonara, Flores Timur, NTT. Pengalaman menulis :  Karya jurnalistik, esai dan puisi dimuat di Media Online weeklyline.net, Flores Post, Jong Flores, Kalabahi Pos dan Media Pendidikan Cakrawala NTT.  Menulis Buku “Tapak Tuah” Antologi Puisi Tiga Pengajar Muda Flores Timur Penerbit Nusa Indah, Ende 2017  Menulis Buku “Revolusi Mental Ala Guru” Kumpulan Esai Guru Flores Timur Penerbit Coral Maumere 2018 Asy’ari Hidayah Hanafi juga menjadi pembicara dan Nara Sumber diklat menulis dibeberapa sekolah dan Komunitas Anak Muda di Flores Timur. Pengurus Asosisasi Guru Penulis Indonesia (AGUPENA) Cabang Flores Timur. Aktif di Nara Teater Flores Timur dan menjadi salah satu aktor dalam Lakon “Ina Lewo” Pentas Pekan Teater Nasional 2018, Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta 13 Oktober 2018.

Minggu, 25 Oktober 2015

ADONARA TENGAH, SURGA YANG DILUPAKAN





ADONARA TENGAH, SURGA YANG DILUPAKAN

Adonara Tengah adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Kecamatan ini merupakan satu dari 19 Kecamatan di Kabupaten Flores Timur. Ibukotanya di Lewobele. Luas wilayah 57,99 km² dan jumlah penduduk 11.267 jiwa (2008), kecamatan ini lahir kurang lebih tujuh tahun silam, tepatnya pada Tahun 2008 dari pemekaran Kecamatan induk Adonara Barat.
 Dengan topografi diatas perbukitan dan cuaca yang sangat bersahabat bagi kehidupan serta berada ditengah-tengah Pulau Adonara, Kecamatan Adonara Tengah menjadi sebuah kecamatan yang memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang  sangan bisa diandalkan, yang menghasilkan berbagai macam tanaman perkebunan dengan kualitas yang cukup tinggi, mulai dari kelapa, kopi, kemiri, mente, fanili bahkan coklat. Kelapa merupakan tanaman andalan bagi warga Adonara Tengah, dan produktivitas kelapa yang sampai saat ini masih sekitar 1,2 ton kopra per hektar per tahun.
. Luas Wilayah Kecamatan Adonara Tengah 70 persennya merupakan lahan perkebunan. Semua hasil komoditi ini kemudian diolah secara tradisional dan dijual pada para tengkulak (penimbang) yang lebih banyak bekerjasama dengan pengusaha antar Pulau antar Provinsi diluar Provinsi NTT. diantaranya Makassar dan Surabaya. Mengamati hal ini, berarti retribusi yang dipungut dari hasil pengiriman komoditi ini menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) bagi Kabupaten Flores Timur. Dari penuturan seorang pedagang yang kami temui bahwa ia bisa mengumpulkan kelapa olahan (kopra) setiap satu mingggu sebanyak 10 ton, sebuah jumlah yang fantastis yang kemudian dikirim melalui kapal laut menuju Surabaya.   Berdasarkan hasil identifikasi dan evaluasi kelapa yang dilakukan oleh Balai Penelitian Tanaman Palma Kementrian Pertanian republik Indonesia sejak tahun 2009 sampai 2011 di tiga desa di Wilayah Adonara Kabupaten Flores Timur, dengan demikian hal ini jelas merupakan aset yang sangat besar bagi pendapatan Kabupaten ini. Cukup besar pendapatan yang didapat dari kecamatan ini untuk Kabupaten akan tetapi sampai dengan detik ini Adonara Tengah boleh dikatakan masih luput dari perhatian. Adonara Tengah dengan kesuburan alamnya menjadi salah satu paruparu bagi Pulau Adonara pada umumnya.
Tiga kebutuhan dasar masyrakat yang menjadi harapan bagi masyarakat Adonara Tengah adalah Listrik, Sumber Air Minum Dan Akses Jalan Raya, jalan raya merupakan kebutuhan yang sangat mendesak bagi kami masyarakat Adonara Tengah, karena menggeliatnya perekonomian masyarakat sanagt tergantung pada infrastruktur terutama jalan . Begitu miris ketika kita menyaksikan ruas jalan dari Waikewak (Adonara Barat) menuju Wewit (Adonara Tengah), padahal ruas jalan ini merupakan ruas jalan utama pergerakan perekonomian masyarakat terutama para pedangang dari Waiwerang ke Waiwadan begitupun sebaliknya, dan inilah ruas jalan yang selalu menjadi bahan dan materi kampanye bagi para penjaja suara rakyat yang kemudian melupakan rakyat. Ketika musim PILKADA tiba para calon hadir membual penuh janji-janji palsu, dikala musim PILEG tiba sang pecundang datang memberi ikrar yang akhirnya hanya menjadi hayalan dibatas bayangan.
Hampir setiap tahunnya sejak tahun 2011 ruas jalan antara Waikewak Desa Duanur dan Desa Wewit selalu saja diukur, bahkan pada tanggal 19 Agustus 2015 terlihat ada beberapa petugas yang sedang mengukur ruas jalan ini. Namun menjadi pertanyaan dibenak kita semua “apakah ruas jalan yang panjangnya kurang lebih 8 kilometer ini segera diperbaiki ?”. Pertanyaan ini hanya bisa dijawab oleh pihak yang berwewenang. Yang jelasnya harapan masyarakat Adonara Tengah dan para pengguna ruas jalan ini sangat besar demi terlaksananya Visi Kabupaten Flores Timur yakni “ Pemantapan Pembangunan Berparadigma Budaya” Terwujudnya manusia dan masyarakat Flores Timur yang semakin sejahtera, dan bermartabat dan Misi ketiga Pemerintah Kabupaten Flores Timur yakni; meningkatkan pengembangan infrastuktur strategis penunjang aktifitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat serta pelaksanaan pembangunan yang berbasis tata ruang, serta terrealisasinya kehendak Sila ke-5 dasar Negara Indonesia Pancasila yakni “Keadilan Sosial Seluruh Rakyat Indonesia.     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar